Dzikir Cinta Doakan Para Masyayikh dan Guru Ponpes Attaqwa Putra
Sabtu malam 5 November 2022 Masjid Jami Attaqwa komplek Ponpes Attaqwa Putra Bekasi menyaksikan kesyahduan lantunan dzikir, maulid dan doa cinta dari para murid dan santri untuk almarhumin guru-guru mulia di pesantren yang didirikan oleh pahlawan nasional KH. Noer Ali.
Acara yang diberi tajuk “Dzikir Cinta dan Doa Bersama untuk Almarhumin Masyayikh dan Guru Pondok Pesantren Attaqwa Putra” tersebut dibuka dengan pembacaan Yasin oleh KH. Dr. Iman Fadllurrahman, Lc., MA., Kepala MA/Plt. Kepala MTs Attaqwa Putra, serta dzikrullah oleh Ust. Abdul Muiz Muin, S.Pd.I, yang dikirimkan pahalanya kepada seluruh almarhumin guru Ponpes Attaqwa Putra yang terdiri dari para masyayikh perintis (21 org) dan pelanjut (20 orang) serta guru (16 orang).
Dalam sambutannya Pimpinan Pondok, KH. Husnul Amal Mas’ud, Lc. D.E.S.A., menjelaskan dua sebab diselenggarakannya acara ini untuk pertama kali.
Pertama, banyak wafatnya masyayikh dan guru Attaqwa selama tiga tahun ke belakang menambah panjang daftar almarhumin. Tentu tidak mungkin bisa dihadiri satu persatu ketika haul tahunan para almarhumin tersebut dilaksanakan oleh keluarga masing-masing. Oleh karenanya, diinisiasi momen khusus untuk doa bersama sebagai bakti murid dan santri kepada para gurunya.
Kedua, menjaga memori pondok dan santri dari masa ke masa agar tetap mengenal para guru dan meneladani ilmu serta akhlaq mulia guru-gurunya meski mereka telah lama wafat. Semakin mengenal sosok guru-gurunya diharapkan selalu tumbuh dan terpelihara cinta para murid dan santri kepada almarhumin.
Sementara Pimpinan Perguruan Attaqwa, KH. Irfan Mas’ud, Lc., MA., dalam mauizhahnya berpesan bahwa untuk mendapat keberkahan ilmu seorang murid harus senantiasa menjaga ikatan kebersamaan dengan guru-gurunya (ma’iyyah) baik zhahiriyah maupun bathiniyah. Majlis Dzikir Cinta ini belaiu tegaskan adalah bagian dari ma’iyyah bathiniyah dengan guru-guru yang telah wafat.
Selanjutnya beliau menekankan pentingnya mengenal guru-guru karena dari merekalah sumber ilmu kita berasal. Sebagaimana Imam Muhammad Ibnu Sirin berpesan “Sesugguhnya ilmu ini adalah agama, maka lihatlah dari siapa kamu mengambil agamamu.”
Turut dalam acara tersebut Ketua Badan Pengawas Yayasan Attaqwa, KH. Ahmad Masilla Iskan, Lc., M.M.Pd., Mab’uts Al-Azhar Al-Syarif, Syeikh Abdelaziz Mahmoud Abdelaziz Zaid, para wakil pimpinan Pondok, KH. M. Adib Sholeh, Al-Hafidz. dan Ust. H. Abdul Fattah Khoir, S.Th.I.,serta dewan guru dan seluruh santri.
Sumber : Sekretariat Pondok Pesantren Attaqwa Putra